Terjadi (lagi) satu episode yang membuat tidak nyaman di setiap saat, sebuah kenyataan besar bahwa alcohol is the mother of all evils. Tidak kenal itu kuat, lemah, kaya, miskin, tua dan muda alcohol dapat mempengaruhi semuanya. Pemahaman mengenai alkohol memang tidak matang namun seperti lingkungan yang memberikan pembelajaran bahwa itu dapat menimbulkan efek yang sangat kuat namun sementara, juga mengakar sehingga tidak akan hilang. Kejujuran datang dengan keberanian dalam mengungkapkannya namun juga dibarengi dengan emosi, tangis dan amarah.
Mungkin, dengan melihat, merasa, dan terpengaruh terhadap efek yang ditimbulkan oleh alkohol baik itu yang mengkonsumsi ataupun yang tidak mengkonsumsi. Bagi orang yang mengkonsumsi cairan tersebut secara berlebihan (dan biasanya seperti itu, dengan alasan apapun) akan menyebabkan gangguan pada sistem syaraf (apapun jenis alkohol yang dikonsumsi), asupan yang terus menerus akan mengakibatkan dampak pendek tapi juga panjang, jangka pendek karena hanya pada saat itu saja efek alkohol bereaksi seperti mabuk, mual, mati rasa dan keracunan serta melambatkan distribusi sinyal tulang belakan dengan otak yang menjadikan mereka tidak terkontrol. Alkohol merupakan depresan yang menekan kinerja syaraf pusat, serta dikenal menigkatkan aktivitas asam gamma aminobutyric (GABA) dan melemahkan glutamin. Jangka panjang karena dapat merusak struktur tulang, darah, hati, lambung, pankreas, jantung, dan kematian. Intinya tidak ada manfaat yng bagus bagi tubuh jika menkonsumsi alkohol selain kematian perlahan dan terencana dengan melalui masa serangan jantung, stroke dan dimensia dengan episode panik, kecemasan, tremor, mual, dan gangguan tidur. Memang, alkohol juga digunakan untuk kepentingan kesehatan. Namun penggunaan yang dilakukan adalah tepat sesuai dengan kepentingan kesehatan.
Ketika penjulan dan pemakaian alkohol dilarang baik itu oleh agama maupun negara bukanlah tanpa alasan. Lebih baik mencegah daripada mengobati dan lebih baik membasmi daripada memberdayakan adalah wajib untuk dilakukan. Di kalangan masyarakat penggunaan alkohol difungsikan untuk kepuasan life style, pengalihan hati, diterima kelompok tertentu dan pemborosan. Dari orang dewasa sampai anak-anak, dan kenapa sampai kepada anak-anak? Lingkungan???????
Internal : Diri sendiri dan keluarga
Diri sendiri yang penuh dengan keingintahuan, pride, depresi, dan lain-lain. Keingintahuan yang berujung pada dikonsumsinya alkohol adalah keingintahuan yang salah (my opinion) namun karena memang bawaanya seperti itu semakin dilarang maka akan pasti dilakukan. Bagaimana dengan keluarga dalam hal ini orang tua mengapa sampai pada anak-anak atau remaja yang mengkonsumsi alkohol? Dari satu sisi (my opinion) bukanlah salah orang tua mengapa seberapa keras pun orang tua jika diri mereka tidak menyetujui dan legowo menuruti maka tidak akan berjalan, namun bisa menjadi salah orang tua jika mereka memang tidak peduli. Banyak sekali faktor dari itu: broken home menjadikan figur orang tua yang kurang lengkap, kalau dibanyak daerah seorang ibu yang harusnya mengurus anak dirumah tidak ada karena kerja menjadi tkw (nyata, namun tidak semua) dan dirumah hanya ada ayah yang juga bekerja, seorang anak yang kecewa dengan keadaan tersebut akan berlari pada lingkungan lain yang ada untuk mereka dan mengikuti aturan lingkungan tersebut.
Ekternal: teman sepermainan,melewatkan pendidikan, teknologi, dan kesempatan.
Teman sepermainan atau kumpulan tertentu adalah pelarian, pergaulan, obat dan kesenangan bagi mereka yang bermasalah dengan hal di atas (tidak semua, tentu) namun dengan kata me time menjadi nyata ketika kebersamaan tersebut dinikmati dan menjadi kebutuhan untuk terus dilakukan tidak heran jika ada yang lebih nyaman dan bahagia apabila berkumpul dengan teman dalam waktu yang lama dari pada dengan keluarga. menjadikan teman sepermainan atau kumulan adalah utama yang apapun harus didahulukan dari hal penting lain. ketika pengenalan pertama dari alkohol bukan dari pemahaman orang tua yang sebagian besar adalah nasihat untuk menghindari (ada di negara lain yang memang dari ortu sendiri)namun dari teman yang memang sebagian besar mengkonsumsi maka ia pun akan melakukan untuk dapat bertahan dan diterima. ketika untuk diterima dilingkungan tertentu kita harus melakukan hal tersebut maka akan dilakukan.
Akibat dari hal di atas makan menjadi efek yang beruntun, dengan teman yang mengajak, menyamankan maka pendidikanpun kurang, dengan mereka selalu bolos sekolah maka pengetahuan yang seharunya didapat mengenai alkohol yang tidak boleh dikonsumsi tidak merka dapat, jika dari keluarga tidak didapat maka dengan sekeloah pengetahuan mengenai itu akan meraka dapat namun karena mereka tidak masuka sekolah maka ya tidak dapat, yah yang sekolah saja bisa melakukan apalagi dengan yang tidak sekolah (kenyataan lebih keras untuk dijalani).
Teknologi adalah masalah sekaligus solusi, solusi jika benar penggunaanya dan salah jika penggunaan yang salah (tentu). dan dari kasus ini penggunaan yang salah tentu. dengan pendidikan yang didapat mengenai penggunaan teknologi maka dapat dipergunakan untuk solusi yang baik (tidak semua memang). dan pendidikan yang minim mengenai teknologi maka akan dibutakan dengan apa yang baru dan melakukan apa yang tidak boleh dilakukan (medsos,right?)ikut-ikutan karena meraka merasa semua orang juga melakukan hal yang sama, maka wajar.
Kesempatan, meraka tidak akan melakukan hal tersebut jika tidak ada kesempatan dan waktu yang mendorong mereka untuk melakukannya.
dampak bagi lingkungan sendiri tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain. untuk diri sebagai aib diri dan cap tidak baik, bagi orang lain jika ketika setelah mengonsumsi itu hilang kesadaran dan melakukan kejahatan atau merusak sesuatu maka akan merugikan bukan. bagi mental diri dan orang lain, selain akan mengakibatkan ketergantungan dan mennjauhkan dari kelurga maka untuk orang lain akan menjadi nighmare ketika orang tersebut dalam pengaruh alkohol dan hilang kontrol diri.
mari kita mantapkan dalam hati untuk tidak penasaran dan mencoba dengan melihat orang yang telah menjadi budak alkoloh dan damapknya, ingat bahwa agama melarang hal itu maka harus ditaati demi kepentingan diri dan orang lain, bagi yang sudah mencoba tidak ada kata terlambat untuk bersih dan berhenti. karena alkohol itu membunuh diri dan orang lain disekitarmu!!!
Komentar
Posting Komentar